Latar dalam Novel “Jendela Menghadap Jalan” : Novel “Jendela Menghadap Jalan” membawa pembaca kepada suatu realiti kampung yang sarat dengan latar masyarakat yang kompleks dan berbilang dimensi. Di dalamnya, tersimpul benang-benang kisah yang menghubungkan tempat-tempat penting dalam kehidupan watak utama, Lili, dengan dinamika sosial kampung yang penuh warna. Latar tempat, masa, dan masyarakat menjadi komponen penting yang menggerakkan alur cerita dengan penuh misteri dan kejutan.
A. Latar Tempat:
- Dungun: Memori Nenek dan Datuk
Dungun, sebuah daerah yang menyimpan kenangan manis nenek dan datuk Lili. Di sini terletak asal usul keluarga ibu Lili, mengingatkan akan akar-akar keberadaan mereka.
- Pekan Sejahtera: Rumah Geetha dan Kedai Letchumi
Pekan Sejahtera bukan sekadar kawasan kediaman Geetha, tetapi juga tempat bersemadi kisah persahabatan mereka. Kedai milik Letchumi, ibu Geetha, menjadi tempat untuk berbagi cerita dan memperkukuh ikatan di antara mereka.
- Pekan Sentosa: Tempat Legenda Datuk dan Nenek Lili
Di Pekan Sentosa, terletak kediaman Datuk dan Nenek Lili. Rumah yang sarat dengan kenangan dan hikayat tentang kebijaksanaan mereka dalam membina kehidupan bersama.
- Bendang: Pertemuan Lili dengan Nenek
Bendang menjadi saksi pertemuan emosional antara Lili dengan neneknya. Di sini, terjalin kembali benang-benang kasih sayang dan keikhlasan nenek dalam membimbing Lili.
- Rumah Datuk: Tempat Kebijaksanaan Dikongsi
Rumah Datuk bukan sekadar bangunan, tetapi tempat di mana kebijaksanaan dan kisah-kisah zaman dahulu disampaikan. Di sini, terukir hikmat tentang akar kayu dan makna kehidupan.
B. Latar Masa:
- Maghrib: Kubah, Lori, dan Bulan Sabit
Suasana Maghrib menghadirkan keindahan alam dan keunikan dengan lori membawa kubah di puncaknya serta bulan sabit yang memikat pandangan Lili melalui jendela.
- Pagi: Pertemuan Lili dengan Che Jah
Pagi membawa harapan baru bagi Lili. Di sinilah dia meminta izin nenek untuk melangkah keluar, berjumpa dengan Che Jah, dan memulakan pencarian kebenaran.
C. Latar Masyarakat:
- Istitusi Kekeluargaan yang Bermasalah
Che Jah, suami yang penuh dengan kelemahan, membawa keluarga mereka ke jurang kehidupan yang penuh penderitaan. Haziq, anaknya, terpaksa menanggung beban akibat kelakuan ayahnya.
- Bermuka-Muka dan Mengumpat
Masyarakat kampung suka berselindung di sebalik senyuman palsu. Melalui jendela, segala rahsia dan gosip tersebar dengan cepat.
- Prihatin dan Keberanian untuk Mengubah
Lili memegang peranan penting sebagai agen perubahan. Dengan meminta bantuan Jabatan Kebajikan Masyarakat, dia berusaha menyampaikan kebenaran tentang sikap Seman kepada masyarakat.
- Buruk Sangka dan Kepentingan Persefahaman
Buruk sangka menghiasi fikiran penduduk kampung, menjerat Datuk dalam jaringan fitnah. Haziq dan Rafiq juga terperangkap dalam tuduhan yang tidak adil.
Penutup
Novel “Jendela Menghadap Jalan” menghidupkan kisah-kisah yang bersarang di tempat-tempat dan masa yang kaya dengan makna. Di dalam latar masyarakat yang berliku, terpapar nilai-nilai kehidupan dan keberanian dalam mengubah nasib. Kisah ini tidak hanya menjadi cermin kampung itu sendiri, tetapi juga menggambarkan perjuangan dan transformasi dalam kehidupan manusia di mana-mana.